Membandingkan Teks Iklan
Iklan banyak ditemukan di berbagai media. Iklan merupakan bentuk pemakaian bahasa yang digunakan sedemikian rupa sehingga pesan yang dikandungnya dapat diterima oleh masyarakat lalu masyarakat tersebut memberikan umpan balik yang berupa keuntungan bagi perusahaan pengiklan. Iklan dapat menjangkau hampir semua lapisan masyarakat. Keberhasilan sebuah iklan sangat bergantung pada kemahiran seseorang dalam menggunakan bahasa. Struktur teks iklan tidak selalu berurutan sperti struktur teks lainnya, karena pembuatan iklan melibatkan kreativitas pembuatnya agar bisa menjadi daya tarik khalayak, sehingga strukturnya pun tidak teratur dan kaku.
Iklan Oli Pertamina
Iklan Earth Hour
Menjelang akhir Maret setiap tahun, EARTH HOUR yang merupakan kampanye inisiasi publik, menyatukan masyarakat dari seluruh dunia untuk merayakan komitmen gaya hidup hemat energi dengan cara mematikan lampu dan alat elektronik yang sedang tidak dipakai selama 1 jam. Kampanye Mematikan Lampu selama 1 jam sebagai aksi awal untuk hemat energi dalam rangka menyelamatkan bumi. pada Sabtu 27 Maret 2010, pukul 20.30-21.30 waktu setempat.
Logo EARTH HOUR '60+' menunjukkan 60 menit mematikan lampu di Earth Hour sebagai awal AKSI gaya hidup hemat energi.Tanda '+' menunjukkan komitmen untuk bersama-sama mulai melakukan gaya hidup hemat energi.
Earth Hour adalah AKSI sukarela mematikan minimal 2 lampu dan peralatan elektronik yang tidak sedang digunakan di setiap rumah. Komputer, lampu hias, lampu untuk iklan, televisi, meja lampu, dan masih banyak lagi lampu dan peralatan elektronik yang secara normal tidak membahayakan keselamatan dan keamanan. Pada tahun 2007, WWF merupakan salah satu inisiator Earth Hour di Sydney yang kemudian pada tahun-tahun berikutnya turut serta dalam kampanye Earth Hour dengan menyebarkan kampanye ini di lebih dari 70 negara jaringan WWF di seluruh dunia.
Target utama kampanye Earth Hour Indonesia, yaitu :
Etika Pariwara Indonesia
Etika Pariwara Indonesia (EPI) yang disepakati Organisasi Periklanan dan Media Massa, 2005). Berikut ini kutipan beberapa etika periklanan yang terdapat dalam kitab EPI dari segi bahasa.
Iklan banyak ditemukan di berbagai media. Iklan merupakan bentuk pemakaian bahasa yang digunakan sedemikian rupa sehingga pesan yang dikandungnya dapat diterima oleh masyarakat lalu masyarakat tersebut memberikan umpan balik yang berupa keuntungan bagi perusahaan pengiklan. Iklan dapat menjangkau hampir semua lapisan masyarakat. Keberhasilan sebuah iklan sangat bergantung pada kemahiran seseorang dalam menggunakan bahasa. Struktur teks iklan tidak selalu berurutan sperti struktur teks lainnya, karena pembuatan iklan melibatkan kreativitas pembuatnya agar bisa menjadi daya tarik khalayak, sehingga strukturnya pun tidak teratur dan kaku.
Iklan itu sendiri merupakan suatu simbol yang divisualisasikan melalui
berbagai aspek tanda komunikasi dan tersusun dalam struktur teks iklan.
Tanda-tanda yang terdapat dalam suatu struktur teks iklan merupakan satu
kesatuan sistem tanda yang terdiri dari tanda-tanda verbal dan non
verbal berupa kata-kata, warna ataupun gambar serta memiliki makna
tertentu yang disesuaikan dengan kepentingan produk yang akan dipasarkan
atau yang akan diinformasikan. pengaruh iklan sangatlah besar dari
mengenalkan, menggambarkan dan menginformasikan suatu produk.
Proses penyampaian pesan oleh pengirim pesan kepada penerima pesan
disebut komunikasi. Komunikasi merupakan bagian penting dalam iklan.
Pesan komunikasi terdiri atas isi dan lambang. Adanya komunikasi antara
penulis pesan dengan masyarakat pembaca membuat produsen memanfaatkan
iklan sebagai tanda (sarana) untuk menawarkan produk-produknya. Tanda
secara jelas mempengaruhi bagaimana proses komunikasi tercipta. Tanda
yang diisyaratkan oleh produsen kepada konsumen untuk dicermati,
dipertimbangkan, yang kemudian dijadikan bahan pertimbangan membuat
suatu keputusan untuk membeli atau tidak sesuatu produk merupakan inti
dari iklan.
Setelah memahami isi teks iklan dari berbagai bentuk iklan, tugas kalian
selanjutnya membandingkan teks iklan yang satu dengan teks iklan yang
lain. Perhatikan teks iklan ini dengan teliti. Setelah itu, kerjakanlah
dengan mengikuti petunjuk yang diberikan pada setiap nomor. Tidak semua
iklan memiliki struktur yang sama.
Iklan Semen Tiga Roda
Iklan Semen Tiga Roda
Struktur Teks | Teks |
Orientasi | Aku sih percaya....tapi sama Semen Tiga Roda |
Tubuh iklan | Bagusnya yang Terpercaya. Bagusnya Semen Tiga Roda |
Justifikasi | Semen Tiga Roda Kokoh Terpercaya |
Iklan Oli Pertamina
Struktur Teks | Teks |
Orientasi | Mengenal Ciri Pelumas Pertama yang Baru dan Asli |
Tubuh iklan | Lima digit pertama merupakan Batch Belnding Dua nomor berikutnya merupakan tahun produksi Nomor terakhir merupakan lokasi di mana di produksi (1, 2, dan 3 di Jakarta, 4 di Cilacap, 5 di Surabaya) |
Justifikasi | Contact Pertamina : 500 000 (tanpa kode area) HP. 6221 79173000 SMS : 6221 7813 3000 E-mail : pcc@pertamina.com |
Iklan Earth Hour
Menjelang akhir Maret setiap tahun, EARTH HOUR yang merupakan kampanye inisiasi publik, menyatukan masyarakat dari seluruh dunia untuk merayakan komitmen gaya hidup hemat energi dengan cara mematikan lampu dan alat elektronik yang sedang tidak dipakai selama 1 jam. Kampanye Mematikan Lampu selama 1 jam sebagai aksi awal untuk hemat energi dalam rangka menyelamatkan bumi. pada Sabtu 27 Maret 2010, pukul 20.30-21.30 waktu setempat.
Logo EARTH HOUR '60+' menunjukkan 60 menit mematikan lampu di Earth Hour sebagai awal AKSI gaya hidup hemat energi.Tanda '+' menunjukkan komitmen untuk bersama-sama mulai melakukan gaya hidup hemat energi.
Earth Hour adalah AKSI sukarela mematikan minimal 2 lampu dan peralatan elektronik yang tidak sedang digunakan di setiap rumah. Komputer, lampu hias, lampu untuk iklan, televisi, meja lampu, dan masih banyak lagi lampu dan peralatan elektronik yang secara normal tidak membahayakan keselamatan dan keamanan. Pada tahun 2007, WWF merupakan salah satu inisiator Earth Hour di Sydney yang kemudian pada tahun-tahun berikutnya turut serta dalam kampanye Earth Hour dengan menyebarkan kampanye ini di lebih dari 70 negara jaringan WWF di seluruh dunia.
Target utama kampanye Earth Hour Indonesia, yaitu :
- Untuk melanjutkan target efisiensi energi dan perubahan gaya hidup di kota-kota besar di dunia dengan konsumsi listrik tinggi,
- Berusaha mengaitkannya dengan potensi sumber energi baru terbarukan yang lebih bersih dan berdampak minimal pada lingkungan
- Mengangkat dan memancing semangat kepemimpinan pemerintahan dan korporasi untuk secara signifikan melakukan efisiensi energi dan penggunaan sumber energi baru terbarukan sebagai bagian dari kebijakan mereka.
Etika Pariwara Indonesia
Etika Pariwara Indonesia (EPI) yang disepakati Organisasi Periklanan dan Media Massa, 2005). Berikut ini kutipan beberapa etika periklanan yang terdapat dalam kitab EPI dari segi bahasa.
- Iklan harus disajikan dalam bahasa yang bisa dipahami oleh khalayak sasarannya, dan tidak menggunakan persandian (enkripsi) yang dapat menimbulkan penafsiran selain dari yang dimaksudkan oleh perancang pesan iklan tersebut. (b) Tidak boleh menggunakan kata-kata superlatif seperti “paling”, “nomor satu”, ”top”, atau kata-kata berawalan “ter“. (c) Penggunaan kata ”100%”, ”murni”, ”asli” untuk menyatakan sesuatu kandungan harus dapat dibuktikan dengan pernyataan tertulis dari otoritas terkait atau sumber yang otentik. (d) Penggunaan kata ”halal” dalam iklan hanya dapat dilakukan oleh produk-produk yang sudah memperoleh sertifikat resmi dari Majelis Ulama Indonesia, atau lembaga yang berwenang.
- Penggunaan Kata ”Satu-satunya”: Iklan tidak boleh menggunakan kata-kata “satusatunya” atau yang bermakna sama, tanpa secara khas menyebutkan dalam hal apa produk tersebut menjadi yang satu-satunya dan hal tersebut harus dapat dibuktikan dan dipertanggungjawabkan.
- Pemakaian Kata “Gratis”: Kata “gratis” atau kata lain yang bermakna sama tidak boleh dicantumkan dalam iklan, bila ternyata konsumen harus membayar biaya lain. Biaya pengiriman yang dikenakan kepada konsumen juga harus dicantumkan dengan jelas.
Iklan harus disajikan dalam bahasa yang bisa dipahami oleh khalayak
sasarannya. Iklan tidak boleh menggunakan kata-kata superlatif seperti
“paling”, “nomor satu”, ”top”, atau kata-kata berawalan “ter“, dan atau
yang bermakna sama, tanpa secara khas menjelaskan keunggulan tersebut
yang harus dapat dibuktikan dengan pernyataan tertulis dari otoritas
terkait atau sumber yang otentik. Contoh iklan yang masih menggunakan
kata-kata superlatif seperti itu, misalnya Iklan Kartu Perdana XL Produk
Terbaik! Pilih Data Card Mana Saja, Gratis! Internet up to 3 Bulan XL
3G-HSDPA”.
Kalian pasti sering menjumpai iklan yang menyertakan label halal dalam
kemasan produknya. Pada dasarnya, penggunaan kata ”halal” dalam iklan
hanya dapat dilakukan oleh produk-produk yang sudah memperoleh
sertifikat resmi dari Majelis Ulama Indonesia, atau lembaga yang
berwenang. pencantuman logo halal pada produk yang telah terdaftar halal
pada lembaga yang diakui, yang kita kenal sekarang dengan Sertifikat
Halal LPPOM MUI. Dengan demikian, setiap produk yang ingin mendapat
sertifikat halal, mereka harus mengikuti proses menurut standar yang
telah ditetapkan oleh lembaga tersebut. Selanjutnya lembaga ini memiliki
auditor untuk melaksanakan audit halal, dari para ahli yang dipilih
melalui proses seleksi kompetensi, kualitas dan integritas, sebelum
mereka ditugaskan. Label halal terdapat pada produk makanan dan minuman,
minyak, lemak dan produk olahannya, rempah dan bumbu, penyedap rasa,
pemanis, bahan tambahan, protein dan mineral, jamu, obat-obatan,
kosmetik, suplemen.
Seringkali ditemukan iklan yang menggunakan kata-kata “satu-satunya”.
Pada prinsipnya, iklan tidak boleh menggunakan kata-kata “satu-satunya”
atau yang bermakna sama, tanpa secara khas menyebutkan dalam hal apa
produk tersebut menjadi yang satu-satunya dan hal tersebut harus dapat
dibuktikan dan dipertanggungjawabkan. Salah satu iklan yang masih
menggunakan kata-kata “satu-satunya” dalam produknya adalah. Iklan
televisi Dettol. Dengan menyatakan diri sebagai produk yang paling baik
itulah yang dianggap bermakna sama dengan kata ”satu-satunya”. Pada
bagian akhir iklan ini, voice over pada iklan mengujarkan Dettol ”100%
melindungi”.
Pernahkah melihat atau membaca iklan yang mencantumkan kata “gratis”?
Penggunaan kata “gratis” atau kata lain yang bermakna sama sebenarnya
tidak boleh dicantumkan dalam iklan, bila ternyata konsumen harus
membayar biaya lain. Beberapa iklan yang menggunakan kata tersebut namun
ternyata pelanggan harus membayar biaya lain contohnya adalah Iklan
Kartu Perdana IM3 “Pake sekalee Gratis sampe Ribuan kalee!”. Kata-kata
ini mungkin bisa menarik perhatian dan minat konsumen. Akan tetapi,
seharusnya bisa menggunakan kata-kata yang lebih tepat sehingga tidak
menimbulkan salah persepsi khalayak yang menjadi target pasarnya.
Misalnya jika ada biaya tambahan yang dikenakan kepada konsumen. Maka
juga harus dicantumkan dengan jelas berapa biaya tambahan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar